Title                 : Appa Sayang HyunMi
Author             : Eun-Febby.HaeMa or Febby Fatma
Length             : OneShort
Genre               : Family Story
Rating              : All
Cast                : Cho HyunMi (OC), Cho Kyuhyun (SuJu), Han EunHyun (OC)
Other Cast        : All Member Super Junior, Choi Minho (SHINee), Shin InSuk (OC), Leehan (OC)
Ini fanficku yang ke… Eung ke berapa ya?? Aku lupa.
Tapi yang pasti ini fanfic asli karyaku.
Terimakasih buat semua reders yang bersedia meluangkan waktunya untuk memebaca fanficku ini (lebay banget kata katanya ya??)^^
Aku tunggu komennya loh… yang gak komen aku jamin bakal ketemu sama aku di mimpi nanti malam…. JJ
“Appa sudah pulang.” Seorang yeoja kecil menghampiri ayahnya yang baru saja sampai di rumah. “Eomma, appa pulang.” Anak itu berteriak pada sang ibu yang sedang membuatkan dia susu di dapur.
Sedangkan sang ayah hanya masuk ke dalam rumah tanpa berkata apapun. Seolah tak perduli pada sang anak. Atau mungkin dia memang tidak perduli pada sang anak.
“Appa, tadi Hyunmi dapat nilai A di sekolah.” Ucap si yeoja kecil yang ternyata bernama Hyunmi itu.
“Hemp.” Si ayah hanya ber-hemp memberikan jawaban pada putrinya yang sedang duduk disampingnya di
sofa ruang keluarga.
Hyunmi diam tak berkata apapun saat sang ayah sudah memberikan respon sederhana padanya tadi. Dia seolah sudah tau kalau saat ini ayahnya sedang lelah dan tak ingin dia mengganggunya.
“Hyunmi, ini susumu.” Sang ibu memanggil Hyunmi yang sedang duduk di samping ayahnya di ruangan yang berada tepat di samping dapur itu.
“Ne eomma.” Hyunmi berlari menuju ibunya yang sedang menunggunya dengan susu yang sedang di pegang oleh sang ibu.
“Habiskan susunya ya honey.” Ucap sang ibu sambil mengelus lembut rambut Hyunmi saat Hyunmi sedang meminum susunya.
“Habis.” Ucap Hyunmi sambil tersenyum pada sang ibu yang sedang menatapnya. Sisa susu yang ada di bibirnya memberikan kesan tersendiri untuk sang ibu.
“Bagus. Ini baru anaknya Eunhyun eomma.” Ucap sang ibu yang ternyata bernama Eunhyun. Atau lengkapnya Han Eunhyun.
“Kalau begitu ayo kita tidur.” Ajak Eunhyun pada anak perempuannya itu.
“Nanti ya eomma. Hyunmi mau duduk di samping appa lagi.” Ucap Hyunmi menolak ajakan dari sang ibu.
“ini sudah malam honey. Appa juga pasti sedang lelah.” Eunhyun masih berusaha untuk mengajak putri semata wayangnya itu untuk tidur.
“Tapi Hyunmi kangen sama appa.” Ucap Hyunmi lagi.
Ada sesuatu yang tiba tiba saja menyerang hati Eunhyun. Dia seolah sedang mendengar kabar buruk saat mendengar perkataan putrinya itu. Air matanya sudah siap untuk meluncur tapi dengan susah payah dia tahan, dan untung saja itu berhasil. Dia tidak ingin menangis di depan putrinya.
“Eomma  tau Hyunmi kangen sama appa. Tapikan besok Hyunmi harus sekolah. Jadi tidak boleh tidur terlalu larut.” Ucap Eunhyun lembut.
“Baiklah. Tapi Hyunmi mau mengucapkan selamat malan dulu pada appa.” Hyunmi meberikan respon yang di inginkan oleh sang ibu.
“Baiklah.” Setelah Eunhyun menjawabnya, Hyunmi langsung berlari menuju ayahnya yang sedang menonton TV di ruang keluarga. Saat melihat tingkah anaknya itu sepertinya sesak di dada Eunhyun saat itu terasa sangat menyiksa.
“Appa, ini sudah malam. Appa tidak ingin tidur??” Tanya Hyunmi setelah dia kembali duduk di samping ayahnya.
“Appa belum mengantuk.” Jawab sang ayah dingin.
“Kalau begitu appa mau menemani Hyunmi tidur??” Hyunmi kembali bertanya pada ayahnya itu.
“Appa lelah. Hyunmi tidur dengan eomma saja.” Ucap ayahnya tanpa melihat ke arah Hyunmi sedikitpun dan masih dengan nada yang akan terasa dingin saat didengar.
“Baiklah.” Ucap Hyunmi dengan nada yang menggambarkan kalau dia kecewa dengan jawaban ayahnya itu. Tapi sang ayah tak sedikitpun perduli. “Hyunmi ke kamar dulu ya appa. Selamat malam.” Ucap Hyunmi pada akhirnya.
Hyunmi berjalan menuju ibunya yang sudah menunggu dia di depan pintu kamarnya. Raut wajahnya sudah bisa di baca oleh sang ibu.
“Why honey??” Tanya Eunhyun pada putrinya yang sedang menekuk wajahnya.
“I’am sad eomma.” Jawab Hyunmi singkat. Ibu dan anak itu masuk ke dalam kamar bernuansa pink dan violet itu.
Why are you sad??” Tanya sang ibu. Wajah Eunhyun juga ikut terlihat sedih.
Eunhyun POV
Why are you sad??” aku bertanya pada putri semata wayangku yang pasti sangat aku sayang ini.
“Eomma, kenapa appa selalu bersikap seperti itu pada Hyunmi?? Apa Hyunmi sudah berbuat sesuatu yang membuat appa benci pada Hyunmi??”
DEGG
Aku tertegu.
Jantungku seperti tertusuk oleh sebuah belati yang baru saja selesai di bakar. Sakit. Itu kata yang tepat menggambarkan bagaimana rasanya jadi aku saat ini. Bagaimana tidak?? Putriku ini baru saja ber umur 5 tahun tapi, kenapa dia sudah bisa bertanya seperti itu padaku??
“Siapa yang bilang appa membenci Hyunmi?? Dia sangat menyayangi Hyunmi. Kau salah.” Aku berusaha sekuat mungkin untuk tidak menangis dan untung aku berhasil lagi untuk menahan tangisanku itu.
“Kalau appa sayang pada Hyunmi kenapa appa selalu menolak Hyunmi eomma??” Putri kecilku kembali membuat aku tertegu.
Air mataku sudah tidak bisa aku tahan lagi.
“Kau salah honey. Appa tidak pernah menolakmu. Dia hanya selalu sedang lelah saat kau memintanya untuk menemanimu.” Jawabku dengan air mata yang mengalir dengan begitu derasnya.
“Benarkah??” Aku anggukan kepalaku. “Lalu kenapa eomma menangis??” Tanya putri kecilku lagi.
Aku paksakan senyum di wajahku. “Eomma tidak sedang menangis honey. Eomma hanya terharu mendengar pertanyaanmu tadi.” Jawabku berbohong.
“Sungguh??” Aku anggukan kepalaku pelan.
“Sudahlah. Cepat tidur. Besok kau harus sekolah.” Aku menepuk bantalnya saat berkata.
“Baikalah.” Ucapnya. Dia merebahkan dirinya di ranjangnya yang dulunya adalah ranjangku.
Aku temani putri kecilku yang sangat aku sayangi ini sampai aku pastikan dia benar-benar sudah tertidur lelap dan bermimpi indah. Wajahnya saat tertidur sangat bisa membuatku tenang dan merasa semuanya seperti sudah beres.
Tapi tiba-tiba saja air mataku jatuh tanpa ada perintah dan pemberitahuan. Aku teringat bagaimana tadi saat dia bertanya padaku. Pertanyaan yang jujur sangat sulit untuk aku jawab. Pertanyaan yang bisa membuatku sampai menangis saat mendengarnya.
“Mianhae. Jeongmal minhae uri Hyunmi. Maafkan eommamu ini.” Aku tersedu saat berkata.  Rasa bersalah di dalam dadaku ini begitu menyiksa sampai membuatku terus saja menetesakan air mataku.
“Dan maafkan juga appamu ya.” Aku kembali berucap, walau aku tau kalau putriku itu mungkin saja tidak akan mendengar apalagi menjawab.
Aku tarik selimut dan menutupi tubuh mungil Hyunmi sampai dadanya. Aku matikan lampu kamarnya hingga yang menyalah hanya lampu meja di samping tempat tidur Hyunmi. Setelah itu aku keluar dari kamar putriku yang paling manis itu.
Aku usap bekas airmataku saat keluar dari kamar putriku itu. Aku lihat Kyuhyun suamiku sudah tidak lagi duduk di depan TV. Mungkin dia sedang mandi.
Aku masuk ke dalam kamar yang aku tempati dengan Kyuhyun oppa. Aku bersiap untuk tidur sekarang. Tapi baru aku pejamkan mataku tiba-tiba pintu kamar di buka dan Kyuhyun oppa masuk dari situ.
“Ada apa oppa??” Aku bertanya pada dia yang baru saja masuk itu.
“Tidak ada apa-apa.” Jawabnya ketus.
Dia berbaring disampingku dan mulai memejamkan matanya. Tapi hatiku mendorongku untuk bertanya sesuatu pada suami yang selama 6 tahun ini selalu saja bersikap dingin padaku.
“Oppa.” Aku bersuara.
“Hmp.”
“Bisakah kau bersikap manis pada Hyunmi??” Aku langsung ke inti masalah tanpa basa-basi padanya.
“Memangnya aku harus bersikap apa pada putrimu itu.” Dadaku kembali sesak saat mendengar jawaban dari suamiku itu. Dia bilang Hyunmi putriku?? Apa dia tidak menganggap Hyunmi sebagai putrinya??
“Bersikaplah seolah kau menyayangi dia. Jangan bersikap acuh padanya lagi.” Ucapku dengan suara yang bergetar. Aku menangis lagi.
“….” Tak ada jawaban dari Kyuhyun oppa.
“Oppa, kau sudah tidur??” Aku kembali bertanya.
“Bagaimana aku bisa tidur jika kau terus saja bertanya padaku??” Nada suaranya kembali ketus.
Aku diam dan tidak bersuara lagi, tapi aku masih menunggu dia menjawab perkataanku tadi.
5 menit berlalu dia tidak berkata apapun. Mungkin dia sudah tidur sekarang.
Eunhyun POV END
~~~~~hhhhhyyyyyuuuunnnnnffffffaaaaammmmmiiiiilllllyyyyy~~~~~
Kau pikir kau siapa hah?? Seenaknya saja menyuruhku untuk bersikap manis pada putrimu itu??’ Batin Kyuhyun berbicara menjawab pertanyaan istrinya semalam.
Kau tidak sadar?? Aku menikah denganmu juga karena keinginan mendian kakekku. Bukan karena aku yang mencintaimu.’ Kyuhyun berkata lagi dalam hatinya.
“Kau itu sudah merusak karir dan masa depanku.” Kali ini Kyuhyun bersuara.
Dia sedang dalam perjalanan menuju kantor SME.
~~~~~hhhhhyyyyyuuuunnnnnffffffaaaaammmmmiiiiilllllyyyyy~~~~~
“Jangan nakal ya??” Pesan Eunhyun pada Hyunmi.
“Ne eomma.” Jawab Hyunmi singkat sambil tersenyum pada ibunya.
“Nanti eomma akan menjemputmu. Jadi tunggu saja ya. Jangan pergi kemanapun kalau eomma belum datang.” Pesan Eunhyun lagi pada putrinya.
“Ne eomma.” Hyunmi mengulangi jawabannya.
“Ya sudah, sana masuk.” Hyunmi berlari dengan kaki-kaki kecilnya menuju gedung sekolahnya. Gurunya sudah menunggu dia di sana jadi Eunhyun hanya mengantar sampai gerbang agar anaknya itu terbiasa.
Setelah memastikan anaknya itu sudah masuk ke dalam sekolahnya Eunhyun berbalik dan mulai berjalan menuju rumahnya lagi. Selalu seperti ini setiap harinya. Semenjak Hyunmi masuk sekolah 2 tahun lalu, tak sekalipun Kyuhyun suaminya mau untuk mengantarkan Hyunmi ke sekolah bersamanya. Kalau tidak sedang tidur dia pasti sudah berangkat pagi-pagi agar terlepas dari tugas seorang ayah untuk mengantar anaknya ke sekolah.
Eunhyun hanya bisa diam dan tak berbuat apapun. Sudah berulangkali dia meminta pada Kyuhyun untuk sekali saja mau mengantar Hyunmi ke sekolahnya tapi Kyuhyun selalu menolak dengan alasan yang tak jelas. Dan itu sudah cukup untuk Eunhyun tau bagaimana Kyuhyun terhadap anak mereka.
Walau sakit tapi Eunhyun harus terus bertahan dengan semua itu. Satu hal yang selalu membuat Eunhyun bertahan yaitu Hyunmi, putri kecilnya, malaikat kecilnya, peri kecilnya dan permata dalam hidupnya. Dia tidak ingin Hyunmi tumbuh tanpa seorang ayah. Walau sesungguhnya dia ingin sekali pergih meninggalkan Kyuhyun yang menurutnya sudah sangat keterlaluan.
6 tahun lalu Eunhyun menikah dengan Kyuhyun karena perjodohan yang mengikat mereka. Perjodohan yang di rencanakan oleh kakek Kyuhyun dan kakeknya. Awalnya Eunhyun menolak itu beguti juga dengan Kyuhyun. Tapi keputusan Eunhyun berubah saat dia melihat Kyuhyun. Mungkin saat itu dia merasakan apa yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Tapi berbeda dengan Eunhyun yang mengubah jawabannya dan mau menerima perjodohan itu, Kyuhyun malah terus saja menolaknya. Namun pada akhirnya mereka tetap menikah karena itu adalah permintaan terakhir dari kakeknya.
Dalam setengah tahun pertama pernikahan mereka tak sekalipun Kyuhyun meyentuh Eunhyun. Tapi pada suatu malam Kyuhyun pulang mabuk dan pada saat itulah mereka pertama kalinya bersentuhan dan mungkin sampai sekarang itu merupakan terakhir kalinya Kyuhyun menyentuh Eunhyun.
Semuanya terasa berat untuk di jalani oleh Eunhyun tapi dia terus berjalan walau kakinya sudah sangat lelah dan terasa sakit. Sekali lagi itu hanya untuk buah hatinya yang sama sekali tek pernah mendapat pengakuan dari Kyuhyun. Walau di akte kelahiran Hyunmi tertera nama Cho Kyuhyun sebagai ayahnya tapi, sekalipun Kyuhyun tak pernah mau memberikan kasih sayang pada anaknya itu. Dan itu membuat hati Eunhyun sakit. Bahkan sangat sakit.
Saat melihat anak semata wayangnya itu menangis karena ingin tidur dengan ayahnya tapi ditolak, dan saat men dengar anaknya merengek minta dijemput sekolah oleh ayahnya itu adalah saat-saat yang menyakitkan bagi Eunhyun. Sebagai seorang ibu dia ingin sekali menangis dan memohon kepada Kyuhyun lagi agar mau mengabulkan salah satu dari permintaan kecil putrinya. Tapi dia selalu saja mendapat tolakkan saat meminta itu dan untuk menangis di depan Kyuhyun dia sangat takut. Takut kalau Kyuhyun akan marah padanya lagi seperti saat pertama dia mengatakan kalau dia hamil.
Saat itu Eunhyun berharap dengan mendengar kabar kalau dia sedang mengandung, Kyuhyun akan mencoba belajar baik dan berusaha untuk mencintainya dan calon anaknnya. Tapi ternyata harapannya itu salah besar dan dia bukannya bahagia dan senang saat hamil. Dia malah terus merasa menyesal sedang mengandung. Karena setiap hari saat dia sedang hamil Kyuhyun selalu membentaknya. Walau tak sekalipun Kyuhyun menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya tapi Eunhyun merasa saat itu Kyuhyun memang sengaja membuatnya untuk berpikir menggugurkan kandungannya.
Untung saat itu ada sahabat dekatnya dan keluarga besar Super Junior yang selalu mendukung dia. Dan untungnya lagi saat Hyunmi lahir berbagai dukungan juga ikut terlahir untuknya. Hingga saat ini dia masih bertahan karena itu.
~~~~~hhhhhyyyyyuuuunnnnnffffffaaaaammmmmiiiiilllllyyyyy~~~~~
“Eomma.” Hyunmi berteriak saat berlari menuju ibunya yang sedang menjenput dia.
“How abaut your honey??” Tanya Eunhyun saat dia menggendong peri kecilnya itu.
“Very nice eomma.” Jawab Hyunmi sambil tersenyum ceria didepan ibunya itu. Senyum manis yang dia keluarkan itu mampu membuat ibunya tercinta lupa akan rasa sakit yang dia rasakan.
“Tapi….” Hyunmi berubah murung saat berkata.
“Tapi apa honey?? Kau kenapa ?? Ada yang berbuat jahat padamu??” Eunhyun mendadak khawatir saat melihat anaknya tiba-tiba saja menjadi murung.
“Aniyo eomma. Semuanya baik padaku.” Hyunmi masih saja murung.
“Lalu??”
“Tadi Hera Teacher bilang pada kami kalau minggu depan kami harus membawa foto keluarga kami.” Eunhyun tau sekarang apa yang membuat malaikat kecilnya itu murung.
“Kalau begitu ayo kita berfoto bersama??” Ajak Eunhyun pada malaikatnya itu.
“Dengan appa??” Pertanyaan polos itu mengalir begitu saja dari Hyunmi dan mampu membuat ibunya terdiam sesaat. Berusaha untuk menahan air matanya lagi.
“Aniyo. Cukup kita saja. Appa mungkin sedang sibuk sekarang.” Jawabannya itu membuat hati Eunhyun sendiri sakit.
“Tapi Hyunmi ingin appa juga ikut berfoto bersama kita eomma. Hyunmi ingin punya foto bersama dengan appa dan eomma.” Memang benar sejak lahir hingga berumur 5 tahun Hyunmi belum pernah sekalipun berfoto dengan dengan ayahnya. Foto yang ada hanya foto-fotonya sendiri, berdua dengan eommanya juga dengan paman-pamannya di Super Junior.
“Baiklah, kalau begitu ayo kita ajak appa untuk berfoto bersama dengan kita??” Eunhyun kembali mengajak putrinya tapi kali ini ajaknya itu langsung mendapat anggukan antusias dari Hyunmi.
Mereka berjalan di trotoar untuk menuju gedung kantor SM agar bisa menemui Kyuhyun dan memintanya untuk berfoto bersama dengan mereka. Tapi belum ada 10 menit mereka berjalan sebuah mobil mewah berhenti kemudian membuka kaca jendelanya dan sang pengemudi mulai bersuara. “Eunhyun. Han Eunhyun.” Sang pengamudi yang merupakan seorang namja memanggil Eunhyun dan berhasil membuat yang di panggil memalingkan pandangannya untuk melihat ke arah dia.
“Ne??”
Sang pengemudi itu keluar dan menampakkan diri pada Eunhyun. “Minho?? Choi Minho??” Eunhyun meyurukan nama sang pengemudi itu dan membuat sang pengamudi itu langsung bergegas mengenakan kaca mata hitam agar sedikit tersamarkan.
“Kau ini bagaimana sih?? Kau lupa aku siapa??” Ucap namja yang bernama Minho itu.
“Ah, mianhae. Aku sangat terkejut melihatmu.” Ucap Eunhyun. “Ya! Bukankah kau harusnya ada di Paris??” Eunhyun bertanya.
“Tugasku di sana sudah selesai.” Jawab Minho santai. “Ini Hyunmi??” Tanya Minho kemudian.
“Ne.” jawab Eunhyun singkat.
“Sudah besar ya?? Terakhir aku melihatnya saat dia 8 bulan, sekarang sudah berapa umurmu Hyunmi??” Minho mengakhiri kalimatnya dengan pertanyaan yang diajukan untuk Hyunmi.
“5 tahun.” Jawab Hyunmi dengan nada ragu-ragu. Hyunmi menarik lengan ibunya dan kemudian bertanya pada sang ibu. “Eomma, siapa dia??” Hyunmi menunjuk Minho saat mengatakan kata ‘Dia’.
“Dia teman eomma honey. Namanya Minho. Kau harus panggil dia dengan sebutan Minho ahjussi. Arra??” Jawab Eunhyun pada sang putri dan kemudian sang putri itu menganggukan kepalanya memberikan jawaban iya.
“Kajja perkenalkan dirimu.” Eunhyun menyuruh Hyunmi untuk menmperkenalkan diri pada namja bernama Minho yang berdiri di depan mereka.
“Annyeong, Cho Hyunmi imnida. Bagapseumnida.” Ucap Hyunmi.
“Annyeong Hyunmi, kau pintar. Pasti seperti appamu ya??” Ucap Minho.
“Gamshahamnida Minho ahjussi.”
“Ah, don’t call me ahjussi. But you can call me uncle Minho.” Ucap Minho kemudian.
“Ok! Thank you uncle Minho.” Hyunmi mengulangi perkataannya.
“Tch! Berlaga sekali kau. Berada di Paris selama 4 tahun membuatmu semakin sombong tuan Choi.” Cibir Eunhyun pada sahabatnya itu.
“Hahahaha….” Minho tertawa pelan namun dengan nada menyebalkan menurut Eunhyun.
“Tertawalah sepuasmu.” Ucap Eunhyun sebal.
“Baiklah, sudah. Kalian mau kemana?? Kenapa berjalan kaki?? Memang taksi di kota ini sudah tidak ada yang mau mengantar kalian lagi??” Tanya Minho.
“Kami mau ke kantor SM. Mau menemui appa.” Jawab Hyunmi polos.
“Ah, kebetulan sekali. Kalian pergi bersama aku saja.” Tawar Minho.
“Tidak perlu….” Minho langsung menarik tangan Eunhyun dan masuk ke dalam mobil. “Kau itu kebiasaan sekali.” Ucap Eunhyun kemudian.
“Kau sudah  tau kalau aku paling tidak suka di tolak. Tapi malah member jawaban seperti tadi.” Ucap Minho. Mereka berjalan dengan santai menuju kantor besar tempat Kyuhyun bekerja.
“Sampai.” Ucap Minho.
“Kajja eomma. Palli.” Ucap Hyunmi bersemangat.
“Ne, sabar honey.”
“Thank’s uncle.” Ucap Hyunmi pada Minho.
“Untuk apa??”
“Karena sudah mau mengantar aku untuk bertemu dengan appa.” Jawab Hyunmi polos.
“Ne, uncle akan selalu siap untuk mengantarmu lagi jika kau mau bertemu dengan appamu.” Ucapan Minho itu membuat dia mendapat pelukan hangat dari Hyunmi.
“Kajja.” Kini yang megajak itu Eunhyun.
Mereka ber-3, Eunhyun, Hyunmi dan Minho masuk ke dalam gedung SM dan langsung mencari Kyuhyun. Mereka benar saat melangkahkan kaki mereka menuju ruang latihan di gendung besar itu. Kyuhyun dan 11 member super junior lain memang sedang latihan.
“Appa.” Hyunmi berteriak saat melihat appanya yang sedang berlatih dance bersama dengan  11 hyungnya.
“Hyunmi….” Yang membalas teriakan Hyunmi bukanlah Kyuhyun tapi malah Donghae.
“Kau datang dengan siapa Princess??” Kini yang bertanya juga bukan Kyuhyun melaikan Heechul.
“Bersama eomma dan Uncle Minho.” Jawab Hyunmi polos.
“Minho??” Leeteuk berkata dengan nada bertanya yang jelas.
“Ne hyung, aku sudah kembali dari Paris.” Jawab Minho yang tiba-tiba saja muncul di pintu yang menjadi jalan masuk atau keluar ruangan latihan.
“Kapan?? Lalu di mana Jinki dan yang lain??” Tanya Leeteuk lagi.
“Mereka sedang pulang ke rumah mereka masing-masing.” Minho menjawab sambil melangkahkan kakinya mendekati 12 hyungnya itu.
“Owh.” Member yang lain hanya ber-owh ria memberikan respon pada Minho.
“Ada apa kau ke sini??” Heechul yang sedang menggendong keponakannya bertanya pada Eunhyun yang berdiri tepat di samping Minho.
“Hyunmi ingin bertemu dengan appanya.” Jawab Eunhyun.
“Owh.” Heechul juga ikut ber-owh ria.
“Oppa, bisa kita bicara sebentar??” Tanya Eunhyun pada Kyuhyun yang dari tadi hanya diam dan tidak mengeluarkan sepatah katapun.
“Baikalah.” Eunhyun dan Kyuhyun langsung pergi ke pojok ruangan itu meninggalkan Hyunmi bersama denga 11 member suju yang lain ditambah Minho.
“Ada apa kau datang ke sini??” Tanya Kyuhyun sinis.
“Aku ingin meminta tolong padamu oppa. Bisa kau luangkan waktumu sebentar saja.” Eunhyun berkata sambil menahan air matanya lagi. Bagaimana dia bisa tidak menangis jika harus menerima kenyataan, bahwa hanya untuk mengabulkan keinginan anaknya untuk berfoto dengan ayahnya saja dia harus mememohon seperti ini.
“Untuk apa?? Kau tau aku ini sangat sibuk.” Kyuhyun masih saja bersikap dingin pada Eunhyun.
“Bisa kau menemani Hyunmi untuk berfoto?? Dia harus membawa foto keluarganya ke sekolah minggu depan.” Pinta Eunhyun. Dia sekarang benar-benar sedang berjuang untuk tidak menagis.
“Kan dia bisa berfoto ber dua denganmu.  Bukankah dari dulu selalu seperti itu??” Kyuhyun terus saja bersikap seolah tidak ingin memperdulikan putrinya itu.
“Aku juga sudah berfikir seperti itu oppa. Tapi Hyunmi ingin kita berfoto ber-3. Kau, aku dan dia.” Eunhyun memberikan jawaban jujur pada Kyuhyun.
“Baiklah.” Jawaban Kyuhyun barusan benar-benar mengejutkan.
Eunhyun POV
“Baiklah.” Kyu oppa menerima permintaanku. Benarkah ini??
Aku sangat senang mendengarnya. Sunggu sangat senang.
“Kita mau foto kapan??” Kyu oppa bertanya lagi.
“Selesai kau bekerja.” Jawabku dengan senyum yang terus mengenbang setelah mendengar jawaban Kyu oppa tadi.
Dia mau mengabulkan permintaan putrinya itu adalah sebuah kebahagiaan tersendiri untukku. Dan andai saja ini bisa terus terjadi. Dia akan terus mau mengabulkan keinginan putri kami, pasti aku akan sangat bahagia.
“Baiklah, kau tunggu saja di sini. Setengah jam lagi kita pergi.” Ucapannya sungguh sangat mengejutkan.
“Baiklah oppa.” Ucapku. Dia berjalan meninggalkan aku yang masih berdiari diam di pojok ruangan itu. “Gomawo oppa.” Ucapku lirih namun aku yakin Kyu oppa mendengar apa yang aku ucapkan.
~~~~~hhhhhyyyyyuuuunnnnnffffffaaaaammmmmiiiiilllllyyyyy~~~~~
Kami sampai di sebuah studio foto yang mungkin adalah tempat teman Kyu oppa, karena sang fotografer sepertinya sangat menagenal Kyu oppa. Tapi ya sudah lah, itu tidak penting. Yang penting sekarang adalah bagaimana caranya Hyunmi bisa mendapat fotonya bersama dengan Kyu oppa.
“Kalian siap??” Tanya Tuan Jang sang fotografer.
“Ne, kami siap ahjussi.” Jawab Hyunmi senang.
“Kalau begitu ayo kita ambil fotonya.” Tuan Jang baru saja mengangkat kameranya untuk memfoto kami bertiga, tapi sesaat kemudian dia kembali menurunkan kameranya.
“Kalian mau mengambil foto keluargakan?? Kenapa jaga jarak seperti itu?? Kyuhyun lebih dekat lagi dengan istrimu cepat.” Perintah Tuan Jang.
“Appa, ayo dekat dengan eomma.” Ucap Hyunmi menambahkan.
Kyu oppa mulai mendekat dan kami kini siap untuk difoto.
“Bagus.” Ucap Tuan Jang saat selesai mengambil gambar kami bertiga.
~~~~~hhhhhyyyyyuuuunnnnnffffffaaaaammmmmiiiiilllllyyyyy~~~~~
Aku sedang menunggu Kyu oppa sekarang. Tadi katanya dia mau langsung pulang saja dan tidak kembali ke kantor SM. Jadi kamu disuruh pilang bersama dengannya saja.
“Eomma, aku ke dalam dulu sebentar boleh??” tiba-tiba saja Hyunmi bertanya. Saat ini dia tidak berhenti untuk tersenyum. Mungkin dia merasa sangat senang.
“Untuk apa??”
“Hanya sebentar, boleh ya??”
“Baikalah. Jangan lama-lama ya, appa sebantar lagi mungkin akan keluar.”
“Baiklah eomma.” Peri kecilku itu langsung berlari masuk ke dalam gedung tempat kami tadi berfoto.
Aku penasaraan apa yang ingin di lakukan oleh peri kecilku itu, jadi aku ikuti dia. Dia pergi menemui Tuan Jang. Apa yang ingin dia lalukan??
“Ahjussi.” Peri kecilku memanggil Tuan Jang.
“Ah, ne. Wae??”
“Boleh aku meminta foto yang tadi??” Hyunmi meminta foto yang tadi?? Untuk apa??
“Untuk apa?? Bukan kah fotonya mau di ambil 5 hari lagi??”
“Ne, itu yang untuk di bawa ke sekolah. Kalau yang aku minta sekarang itu untuk aku simpan.” Aku tertegu saat mendengar kaliamt peri kecilku itu.
“Owh, ya sudah ini.” Tuan Jang memberikan foto itu.
“Gamshahamnida ahjussi.”
“Ne, gwencana.”
“Ahjussi tau?? Ini foto pertama Hyunmi bersama appa, jadi Hyunmi ingin menyimpannya.” Hatiku sakit saat peri kecilku berkata seperti itu. Sangat sakit.
“Benarkah??” Peri kecilku menganggukan kepalanya antusias.
“Kalau begitu simpan baik-baik foto itu ya??” Pesan Tuan Jang dan kemudian peri kecilku berlari keluar dan bertemu dengan aku yang sedang menunggunya.
Aku sudah menghapus air mata yang tadi mengalir di pipiku. Seperti biasa aku tidak ingin peri kecilku ini tau kalau aku tadi menangis lagi. Aku memang cengeng.
“Apa yang kau lakukan honey??” Tanya ku pada peri kecilku itu.
“Aku habis meminta foto pada Jang ahjussi.” Jawabannya jujur. Aku kira dia akan membohongi aku.
“Baiklah kajja kita pulang?? Appa pasti sudah menunggu kita.”
“Kajja.”
Eunhyun POV END
~~~~~hhhhhyyyyyuuuunnnnnffffffaaaaammmmmiiiiilllllyyyyy~~~~~
Hari ini saatnya Hyunmi membawa foto keluargannya kesekolah.
“Jangan nakal ya.” Pesan Eunhyun lagi. Selalu seperti itu setiap harinya.
“Ne.”
“Ya sudah sana masuk.” Hyunmi berlari meninggalkan Eunhyun yang sedang melihatnya.
~~~~~hhhhhyyyyyuuuunnnnnffffffaaaaammmmmiiiiilllllyyyyy~~~~~
“Eomma.” Hyunmi berlari menghampiri ibunya yang sudah menunggu dia di depan gerbang sekolahnya.
“How about your study honey??” Tanya Eunhyun pada malaikat kecilnya itu.
“Nice.” Jawab Hyunmi sambil tersenyum senang.
“Kalau begitu kajja kita pulang??” Eunhyun menuntun malaikat kecilnya berjalan di trotoar jalanan kota seoul yang saat itu sedang tidak terlalu ramai.
Tiba-tiba sebuah mobil yang sangat di kenali siapa pemiliknya berhenti di sisi jalan dan sang pemilik kembali memanggil Eunhyun saat membuka kaca jendelanya. “Eunhyun.” Namja yang menjadi pengemudi mobil itu adalah sahabat dari ibu seorang anak yang bernama Cho Hyunmi.
Eunhyun mendekati mobil itu dan namja yang di ketahui memiliki nama Choi Minho itu keluar dari mobilnya lengkap dengan baju serba hitam, topi hitam dan kaca mata hitam.
“Kau datang lagi??” Eunhyun bertanya pada Minho yang terlihat sedang senyum padanya.
“Tentu saja. Aku sangat merindukan Hyunmi. Jadi aku datang.” Ucap Minho tanpa rasa bersalah sama sekali. Dia tidak berfikir sedikitpun kalau Kyuhyun, hyungnya akan marah atau tidak.
“Come here my causin!!!” Minho beralih pada Hyunmi dan Hyunmi langsung mendekat dan di gendong oleh uncle-nya yang seminggu ini selalu setia menemani dia.
How about your study girls??”
Very nice uncle.” Jawab Hyunmi sambil memberiak senyum mengemaskan yang dia miliki pada Minho.
What you're smart in school??” Minho kembali bertanya.
Of course. I was able to value A.” Jawab Hyunmi masih sama dengan yang tadi.
Is it true?” Hyunmi mengangguk antusias. Eunhyun hanya tersenyum melihat tingkah sahabat dan putrinya itu.
“Kalau begitu ayo kita beli hadiah untuk Hyunmi??” Minho mengajak Hyunmi yang masih dalam gendongannya.
“Hadiah?? Hadiah apa??” Kini yang bertanya itu Eunhyun.
“Biar Hyunmi yang memilih hadiahnya nanti. Kau mau Hyunmi??” Minho beralih pada Hyunmi.
“Benar?? Tentu saja Hyunmi mau uncle.”
“Kalau begitu kajja kita pergi.”
Mereka bertiga, Eunhyun, Hyunmi dan Minho pergi ke sebuah swalayan yang terkenal besar di kota Seoul dan mulai kegiatan belanja meraka. Tentunya belanja untuk memenuhi keinginan Hyunmi.
Tanpa terasa hari sudah sore dan mereka harus pulang sebelum Kyuhyun pulang lebih dulu dari mereka.
“Sudah sampai.” Ucap Minho saat mobilnya sudah berhenti tepat di depan rumah keluarga Cho.
“Hyunmi kajja turun.” Ajak Eunhyun tapi tak ada sahutan dari malaikat kecilnya yang duduk di belakang dengan semua belanjaannya.
Eunhyun menengok ke belakang melihat malaikat kecilnya yang ternyata sedang tertidur diantara boneka-boneka besar pemberian Minho.
“dia sudah tidur.” Ucap Minho lirih.
“kau bisa membantuku membawakan semua hadiahmu itu masuk??” Tanya Eunhyun pada sahabatnya itu.
“tentu saja nyonya cho.” Mindo member jawaban sekaligus meledek sahabatnya.
Eunhyun masuk sambil menggendong malaikat kecilnya yang tengah tertidur pulas, dan Minho mengikutinya sambil menenteng tas belanjaan juga 2 buah boneka besar yang dia belikan untuk keponakannya itu.
Eunhyun langsung menaruh Hyunmi di kamarnya dan Minho hanya menunggu di ruang tamu dengan belanjaan yang sudah dia taruh di sofa. Kyuhyun datang mengahmpiri saengnya itu.
“Minho sedang apa kau di sini??” Tanya Kyuhyun to the point.
“mengantar Eunhyun dan Hyunmi.” Jawab Minho santai.
“Lagi??” Kyuhyun berkata dengan nada bertanya.
“Ne.” Masih dengan santai Minho memberikan jawabannya.
“Sering sekali kau mengantarkan Eunhyun  dan Hyunmi. Aku saja yang ayahnya tidak serajinmu.” Ucapan Kyuhyun sebenarnya berniat untuk menyindir tapi Minho tidak merasa kalau dia sedang di sindir.
“Kalau begitu jadilah ayah yang rajin hyung.” Ucap Minho tanpa rasa takut, ataupun bersalah saat berkata.
“Minho gomawo sudah mau membantu.” Ucap Eunhyun yang tiba-tiba saja datang dari belakang Kyuhyun.
“Ya sudah aku pamit dulu ya??” Minho keluar dari rumah itu.
Eunhyun mengambil belanjaan milik Hyunmi dan hendak membawanya ke kamar Hyunmi. Tapi langkahnya berhenti saat Kyuhyun mulai membuka mulutnya.
“Jadi dia ayahnya Hyunmi??” Pertanyaan itu mengalir begitu saja tanpa ada rasa bersalah yang menyertainya.
“Apa maksudmu oppa??” Eunhyun berbalik menghadap Kyuhyun yang sedang ada di belakangnya sekarang.
“Aku benarkan?? Hyunmi itu anaknya Minho.” Perkataan Kyuhyun itu benar-benar keterlaluan menurut Eunhyun.
“Jaga ucapanmu oppa. Hyunmi itu anakmu.” Eunhyun menggunakan nada yang tinggi saat mengatakan itu. Dia letakan belanjaan milik Hyunmi di sampingnya dan berjalan menghampiri suaminya itu.
“Kau yakin??” Ucapan Kyuhyun terkesan menyindir.
PLAAKKK
Eunhyun menampar suaminya itu untuk pertama kalinya.
“YA!!!”
“Apa kau masih tidak percaya??”
“Tentu saja. Kau bilang Hyunmi itu anakku. Tapi kenapa dia lebih akrab dengan Minho di bandingkan dengan aku??” Kyuhyun mencoba untuk membuat fakta baru bahwa Hyunmi itu bukan anaknya melainkah anak saengnya, Minho.
“Mudah sekali kau bilang seperti itu oppa??” Eunhyun mulai meneteskan air matanya. “Kau lupa bagaimana sikapmu pada Hyunmi?? Berulang kali dia mendekatimu oppa. Tapi tak sekalipun kau memberkan respon yang dia inginkan.” Eunhyun meninggikan lagi suaranya.
“Untuk apa aku meresponnya?? Dia itu bukan anakku.” Ucapan Kyuhyun benar-benar sudah menusuk hati Eunhyun.
“Harus aku bilang berapa kali padamu oppa?? Hyunmi itu anak kandungmu. Aku tidak pernah berselingkuh pada namja manapun dan apalagi dengan Minho. Tak sekalipun aku berfikir untuk berbuat seperti itu.” Eunhyun masih menggunakan nada tingginya saat berkata. Air matanya juga semakin gencar menetes.
“Kau bilang 100 kali pun aku tidak akan percaya.” Kyuhyun masih kekeuh dengan anggapan bahwa Hyunmi bukan anaknya.
“Lalu aku harus bagaimana agar kau mau mengakui Hyunmi oppa??”
“….” Kyuhyun diam dan tidak memberikan jawabannya.
“Eomma.” Tiba-tiba Hyunmi keluar dari kamarnya dan mendapati eommanya yang sedang berdiri menatap appanya dengan air mata yang terus membasahi pipi eommanya. “Eomma kenapa menangis??”
“Eomma tidak menangis honey. Kenapa kau bangun?? Suara eomma terlalu besar ya??” Eunhyun menghapus air matanya dan kemudian menggendong anak semata wayangnya itu.
“Oppa jika kau ingin kami pergi kenapa tidak dari dulu kau bilang?? Kenapa kau selalu memperlakukan kami seperti musuhmu oppa??” Eunhyun bertanya dengan nada yang berbeda sekarang.
“Kenapa kau diam?? Kau benar-benar ingin kami pergi??” Eunhyun masih saja berkata walau Kyuhyun tidak mengeluarkan sepatah katapun.
“Baiklah kami akan pergi.”
“Eomma, kita mau pergi kemana??” Tanya Hyunmi polos.
“Kemana saja yang penting kita pergi.” Jawab Eunhyun.
“Hyunmi tidak mau eomma. Hyunmi mau di sini bersama appa.” Hyunmi memaksa turun dari gendongan Eunhyun.
“Hyunmi ingin sama appa.” Hyunmi berlari mengampiri Kyuhyun dan memeluk erat kaki ayahnya itu.
“Hyunmi harus ikut eomma. Nanti kalau Hyunmi rindu dengan appa kita bisa datang ke kantor appa.” Ucap Eunhyun seraya melepaskan pelukan erat Hyunmi dari kaki Kyuhyun.
“Kajja honey, kita harus sipa-siap. Biarkan appa sendirian. Jangan ganggu appa.”
Eunhyun membawa Hyunmi ke kamarnya dan memasukan semua baju milik Hyunmi ke dalam tas besar dan kemudian kekamarnya untuk melakukan hal yang sama dengan baju-bajunya. Kemudian mereka berdua berjalan keluar.
Kyuhyun masih berdiri di tempatnya yang tadi dan tidak melakukan apapun. Wajah tampannya tidak menunjukan reaksi apapun saat melihat anak dan istrinya sudah siap untuk pergi.
“Kami pergi oppa.” Ucap Eunhyun saat sedah berada di ambang pintu rumahnya dan…
Brakkk
Pintu rumah itu tertutup lagi setelah 2 penghuninya keluar.
~~~~~hhhhhyyyyyuuuunnnnnffffffaaaaammmmmiiiiilllllyyyyy~~~~~
Sebulan sudah Hyunmi dan Eunhyun pergi dari rumah itu. Kini Kyuhyun mulai merasa kesepian dengan kepergian dua yeoja yang selama ini selalu ada saat dia pulang ke rumah.
Kenapa dengan aku??’Batin Kyuhyun bertanya pada dirinya sendiri.
Kenapa sekarang aku merasa seperti ada yang kurang semanjak Eunhyun dan Hyunmi pergi?? Apa aku merindukan mereka??’
“Aish. Cho Kyuhyun kenapa baru sekarang kau sadar kalau kau sangat menyayangi mereka? Kyuhyun babo.” Kini Kyuhyun menyuarakan kata-katanya.
“Aku harus mencari mereka.” Ucapnya kemudian.
~~~~~hhhhhyyyyyuuuunnnnnffffffaaaaammmmmiiiiilllllyyyyy~~~~~
“Cho Hyunmi sudah pindah sekolah sekitar sebulan yang lalu.” Ucap guru Hyunmi pada Kyuhyun.
Saat ini dia benar-benar sedang meyesali perlakaunnya selama ini pada istri dan anaknya itu. Dia bahkan mencari Hyunmi ke sekolahnya. Tapi ternyata Hyunmi sudah pindah sekolah.
Kerumah orang tua Eunhyun juga sudah dia cari tapi Kyuhyun tidak juga menemukan istri dan anaknya itu. Bertanya pada Minho juga sudah dia lakukan.
“Aku harus mencari kalian kemana sekarang?? Aku mohon jangan pergi jauh. Jangan buat aku harus kehilangan kalian.” Ucap Kyuhyun saat dia sedang melajukan mobilnya menuju kantor SM.
Dia selalu menggunakan waktu luangnya untuk mencari istri dan anaknya sekarang. Saat berangkat pagi dia selalu menyampatkan diri untuk mampir ke tempat yang sering di kunjungi isrtinya begitu juga dengan saat istirahat makan siang dan saat pulang.
~~~~~hhhhhyyyyyuuuunnnnnffffffaaaaammmmmiiiiilllllyyyyy~~~~~
Eunhyun POV
Sudah satu tahun semanjak kepergian aku dan Hyunmi dari rumah Kyuhyun oppa. Saat itu aku langsung pergi ke rumah teman baikku semasa SMA namanya Shin InSuk. Dan untungnya dia mau menerima aku dan Hyunmi sampai saat ini walau dia juga sudah berkeluarga dan memiliki seorang anak.
Keluarga Insuk sangat baik padaku dan Hyunmi dan anaknya Insuk juga sangat akrab dengan Hyunmi karena mereka seumuran jadi aku putuskan untuk memindahkan Hyunmi di sekolah yang sama dengan LeeHan anaknya Insuk.
Sekarang aku juga sudah memiliki sebuah pekerjaan. Hanya sebagai pelayan memang tapi itu cukup untuk membayar sekolah Hyunmi, membeli keparluan aku dan Hyunmi dan sekedar membantu biaya dapur kelaurga Insuk.
Aku sedang membersihakan café tempat aku bekerja sebelum setenagh jam lagi café ini buka. Karena sudah terbiasa melakukan pekerjaan rumah, pekerjaan di café ini jadi tidak terasa berat olehku.
Tring …. Tring …. Tring ….
Ada yang membuka pintu café yang masih ada plang bertuliskan Close.
“Mianhae. Cafénya masih tutup.” Ucapku pada pelanggan itu. Aku hanya menunduk dan belum melihat wajah pelanggan yang sepertinya adalah seorang namja.
“Eunhyun.” Namja itu memanggilku. Suaranya sangat aku kenali.
Aku lihat wajah namja itu. Kyuhyun oppa. Untuk apa dia ada di café seperti ini??
“K… Ky… Kyu oppa.” Aku terbata saat menyebutkan nama suamiku itu.
Tanpa berkata apapun Kyu oppa langsung memelukku erat. Aku hanya diam dan tidak bereaksi apapun. Ini pelukan ke-2 yang aku dapat darinya setelah pelukan yang terjadi di malam itu.
“Aku  mohon pulanglah ke rumah kita lagi.” Ucapnya lirih namun karena dia mengatakan itu tepat di samping telingaku, aku bisa mendengarnya dengan sangat jelas.
“O…. Oppa lepaskan.” Dia melepaskan pelukannya itu. Jujur aku senang di peluk olehnya.
“Aku menyesal telah berbuat jahat padamu. Jadi aku mohon pulanglah ke rumah sekarang juga.” Air mataku kembali mengalir.
Aku pukul Kyu oppa dengan tenaga yang tidak besar. “Kenapa kau baru sadar kalau kau salah oppa?? Kenapa tidak dari dulu??” Ucapku dalam tangisaku itu.
Dia kembali memelukku. “Mianhae, Jeongmal mianhae.” Ucapannya itu sudah aku tunggu dari dulu.
“Mian karena aku selalu menyakiti hatimu, mian karena ku selalu membuatmu menagis selama ini dan mian karena aku baru sadar kalau aku sangat menyayangimu dan juga Hyunmi sekarang.” Ucap Kyu oppa lagi. Air mataku semakin deras mengalir saat dia berkata seperti itu.
Dia lepaskan pelukannya dan kemudian menghapus air mataku yang masih saja terus mengalir.
“Kau maukan pulang??” Aku anggukan kepalaku sebagai jawaban.
“Kalau begitu ayo.” Dia langsung menarik tanganku tapi aku langsung menahannya.
“Aku harus bekerja oppa.” ucapku.
“Aku kenal pemilik café ini jadi kau tenang saja. Sekarang lepaskan celemekmu itu dan kajja kita jemput purti kita.”  Dia bilang apa tadi?? Putri kita??
Owh tuhan dia sudah mau mengakui Hyunmi. Akhirnya kau mau mengabulkan doaku selama ini. Thank’s God.
Dia membukakan pintu mobilnya untukku dan setelah dia masuk kedalamnya juga dia langsung berjalan menuju sekolah Hyunmi setelah aku kasih tau dia dimana Hyunmi sekarang bersekolah tentunya.
Kyuhyun oppa menghentikan mobilnya tepat di sebrang sekolah Hyunmi. Dan saat ini tepat jam pulang sekolah. Biasanya Hyunmi pulang bersama dengan Insuk dan Leehan. Benar saja dari sini aku bisa melihat Hyunmi sedang bersama dengan Insuk dan Leehan. Sepertinya mereka sedang menunggu bis.
“Hyunmi.” Aku berseru memanggilkan nama anakku sambil melambaikan tangan.
“Eomma.” Hyunmi membalas lambaian tanganku. “Appa.” Dia sadar kalau Kyu oppa sedang ada di sampingku.
Hyunmi langsung berlari ke arah kami. “Hati-hati Hyunmi.” Dan benar saja sebuah mobil sedang melaju kencang menabrak Hyunmi kecilku.
“Hyunmi.” Aku histeris memanggil nama anakku yang baru saja tertabrak mobil itu.
Eunhyun POV END
~~~~~hhhhhyyyyyuuuunnnnnffffffaaaaammmmmiiiiilllllyyyyy~~~~~
Saat ini Hyunmi sedang dalam keadaan koma. Tubuh mungilnya itu tadi habis kehilangan banyak darah.
Tadi sempat ada ganguan karena stok golongan darah Hyunmi habis dan untung saja Kyuhyun dan Eunhyun bersedia mendonorkan darah mereka untuk anak mereka itu.
“Hyunmi, bangun honey.” Ucap Eunhyun sambil mengelus lembut kepala anaknya itu. Sedangkan Kyuhyun yang duduk di sampingnya itu hanya diam dan terus menatap tubuh mungil anaknya yang sedang terbujur lemas di ranjang rumah sakit.
Satu malam penuh keduanya tidak pulang ke rumah dan terus berada di samping Hyunmi yang masih koma itu. Kyuhyun sempat keluar dari ruangan rawat putrinya itu untuk membelikan sang istri makanan. Dia tidak ingin nanti jika anaknya sudah sembuh, gantian isrtinya yang sakit.
~~~~~hhhhhyyyyyuuuunnnnnffffffaaaaammmmmiiiiilllllyyyyy~~~~~
“Eomma.” Suara Hyunmi berhasil membangunkan kedua orang tuanya yang sedang tidur di sampingnya dengan posisi telungkup.
“Hyunmi kau sadar honey??” Eunhyun langsung sadar dari memipinya.
“Appa panggil dokter dulu ya.” Kyuhyun yang juga ikut terjaga itu langsung beranjak keluar dan memanggil dokter.
Setalah di periksa ulang Kyuhyun dan Eunhyun bisa menamani Hyunmi lagi.
“Dia sudah sadar dan ternyata anak anda itu anak yang kuat tuan. Dia tidak mengalami luka dalam hanya luka luka luarnya saja yang sangat parah.” Ucap dokter sebelum pergi meninggalkan Kyuhyun dan Eunhyun.
“Hyunmi, seharunya saat itu Hyunmi tidak usah berlari menghampiri eomma dan appa.” Ucap Eunhyun pada putrinya yang sedang dia suapi makanan yang di siapkan rumah sakit.
“Hyunmi ingin langsung memeluk eomma dan appa makanya Hyunmi lari.” Hyunmi memberi pembelaan untuk dirinya sendiri.
“Tapi karena Hyunmi lari sekarang jadinya begini kan??” Eunhyun kembali berkata.
“Sudahlah, kau terkesan seperti sedang memarahi Hyunmi tau??” Kini Kyuhyun angkat bicara.
“Tapi oppa….”
“Tidak usah pakai tapi.” Kyuhyun mencegah istrinya untuk lebih banyak bicara lagi.
“Yang penting sekarang Hyunmi masih di sini bersama dengan kita.” Ucap Kyuhyun sambil tersenyum pada putrinya itu. “Iyakan Hyunmi??” Tambah Kyuhyun.
“Ne appa.” Hyunmi membalas senyuman ayahnya dengan senyum menggemaskan yang dia miliki.
“Appa, sekarang appa sudah tidak benci pada Hyunmi??” Tiba-tiba Hyunmi bertanya pada ayahnya yang sedang duduk disamping ibunya.
“Appa tidak membenci Hyunmi. Kenapa Hyunmi bilang appa benci sama Hyunmi??” Kyuhyun balik bertanya pada putri kecilnya itu.
“Benar appa tidak membenci Hyunmi??”
“Tentu saja.” Kyuhyun langsung berdiri dan mendekati putri kecilnya itu untuk bisa memeluknya. “Mianhae. Jeongmal mianhae uri Hyunmi.” Ucap Kyuhyun. “Hyunmi mau memaafkan appa kan??” Tambah Kyuhyun setelah dia selesai memeluk putrinya itu.
“Tentu saja appa.” Jawab Hyunmi senang. Dan kemudian kembali memeluk ayahnya.
“Kenapa kalian hanya berpelukan berdua?? Disini juga ada eomma.” Eunhyun berkata sambil mengembungkan pipinya, memeberi tanda kalau dia sedang sebal. Sebal buatan tentunya.
“Aish, eomma mengganggu ya Hyunmi??” Kyuhyun bertanya pada Hyunmi sambil menatap istrinya dengan tatapan mengejek.
“Ne.” Hyunmi tersenyum senang.
“Kalian ini, kalau kompak meyebalkan sekali.” Keluh Eunhyun.
“Hyunmi cepat sembuh ya. Nanti kalau Hyunmi sudah sembuh appa janji akan sering sering mengantar dan menjemput Hyunmi saat sekolah.” Ucap Kyuhyun setelah dia kembali duduk di samping Eunhyun.
“Sungguh??” Kyuhyun mengangguk.
“Baiklah, Hyunmi sudah sembuh. Kajja kita pulang.” Ucap Hyunmi. Kyuhyun dan Eunhyun hanya saling berpandangan mendengar kalimat anak mereka itu.
“Appa Sayang Hyunmi.” Ucap Kyuhyun sambil mengelus lembut kepala anaknya itu.
“Hyunmi juga sayang appa.” Balas Hyunmi  sambil tersenyum pada ayahnya itu.
THE END