Namjachingu Pengganti
00.22
Diposting oleh Febby's Favorite
NAMJACHINGU
PENGGANTI
Title
: Namjachingu Pengganti
Author : Eun.Febby.Hae
Genre : Romance, One Shoot
Cast : Lee Donghae, Jessica Jung, Lee Hyuk Jae or Eunhyuk
Other Cast : Leeteuk, Siwon, Taeyeon, Tiffany
Author : Eun.Febby.Hae
Genre : Romance, One Shoot
Cast : Lee Donghae, Jessica Jung, Lee Hyuk Jae or Eunhyuk
Other Cast : Leeteuk, Siwon, Taeyeon, Tiffany
Air mataku mulai mengalir membuat sebuah
sungai kecil di pipiku, tubuhku terasa lemas. Ingin rasanya saat itu aku
membalikan badanku dan pergi dari tempat itu. Tapi sebuah tangan menahanku.
Taeyeon eonnie. Tangannya yang lembut menahanku untuk tidak pergi dari tempat
itu. Tempat dimana seseorang yang sangat aku cintai disemayamkan.
“Kau harus menyapanya” Ucap Taeyeon eonnie
saat menahanku untuk tidak pergi.
“Aku belum siap eonnie, aku tidak ingin
memberatkannya di sana” Jelasku pada Taeyeon eonnie.
“Tapi dia pasti akan kecewa jika kau tidak
menyapanya” Kali ini Taeyeon eonnie berusaha untuk meyakinkan aku.
Aku hapus jalur yang membentuk sebuah sungai
kecil dipipiku. Dengan perasaan ragu aku berjalan menghampiri sebuah gudukan
tanah yang sekarang sudah ditumbuhi oleh rumput rumput liar. Aku lihat dengan
jelas nama yang tertulis pada sebuah batu yang tertancap disalah satu dari
ujung gundukan tanah itu. Lee Hyuk Jae. Nama yang sangat aku kenal.
Air mataku kembali menetes dan membentuk jalur
yang tadi sudah aku hapus. Kali ini
tubuhku mulai bergetar, dan aku rasa Taeyeon eonnie pasti juga tau kalau tubuhku bergetar seperti ini.
tubuhku mulai bergetar, dan aku rasa Taeyeon eonnie pasti juga tau kalau tubuhku bergetar seperti ini.
Taeyeon eonnie meletakan sebuah buklet Bunga
Lili yang indah di atas gundukan tanah itu, dia juga menuangkan arak pada
sebuah gelas dan meletakannya dihadapan batu yang bertuliskan mana dari seorang
namja yang sangat kami kenal. Aku dapat melihat dengan jelas air mata Taeyeon
eonnie juga jatuh, tapi dia langsung mengekanya dengan tangannya yang putih
itu.
Aku masih saja berdiri memandangi gundukan
tanah itu dengan air mataku yang terus mengalir, walau sudah berkali kali aku
seka, tapi alirannya tidak juga berhenti. ‘Mianhae
oppa, mian… main karena aku baru bisa datang sekarang, mian karena dulu aku
meninggalkanmu, mian karena aku tidak bisa menepati janjiku padamu.’ Ucapku
dalam hati.
“Kau tidak ingin menyapanya Sica?” Tanya
Taeyeon eonnie.
“Ne, eonnie…” Jawabku pada Taeyeon eonnie. “Apa
kabar oppa? Apa kau senang di sana? Oppa aku sangat merindukanmu…” Kalimatku
terputus karena aku merasa sudah tidak sanggup lagi melanjutkannya.
Taeyeon eonnie merangkulku, dia seolah tau
bahwa kalimatku itu masih belum selesai dan ingin menyuruhku untuk
melanjutkannya. “ Mianhae oppa,, hiks hiks,, mianhae.” Kali ini aku benar benar
menghentikan kalimatku untuk namja yang aku cinta itu. Aku sudah tidak sanggup
lagi.
Aku menoleh ke arah Taeyeon eonnie. “Eonnie
bisa kita pulang sekarang?” Pintaku pada Taeyeon eonnie .
“Baiklah” Jawabnya. “Oppa aku dan Sica pulang
dulu ya? Kami pasti akan kembali lagi oppa.” Ucap Taeyeon eonnie sambil
menghadap ke arah gundukan itu.
“Ayo eonnie” Ajakku pada Taeyeon eonnie
sambil menarik tangannya, berjalan menjauhai gundukan tanah itu.
~15101986~
Aku duduk di salah satu bangku café. Sebuah
café yang dulu sering aku datangi bersama sahabat sahabatku, dan juga bersama
orang yang aku cintai. Dari tempatku duduk aku lihat Taeyeon eonnie sedang
berbicar dengan seseorang di balik meja kasir itu. Lebih tepatnya lagi adalah
seorang namja.
“Eonnie.” Panggilku pada Taeyeon eonnie. Dia
menoleh ke arahku dan kemudian berjalan menghampiriku.
“Wae? Apa kau ingin sesuatu Sica?” Tanyanya
padaku.
“Duduklah eonnie, temani aku di sini.”
Ucapku. Taeyeon eonnie langsung saja duduk di kursi yang berhadapan langsung denganku.
“Kau kenapa Sica? Kau tidak terlihat senang
kembali ke Seoul? “ Tanya Taeyeon eonnie.
“Aniyo, aku hanya merasa sedang tidak enak
badan saja.” Jawabku. Sesaat terjadi ke heningan diantara kami. “Eonnie, siapa
dia? Kenapa aku merasa tidak mengenalnya?” Tanyaku sambil melihat ke arah
seorang namja yang sedang sibuk sendiri di baik meja kasir.
“Dia? Dia kasir baru di sini Sica. Dia juga
teman kuliahku, wajar kau tidak mengenalnya.” Jawab Taeyeon eonnie.
“Tapi kenapa aku merasa kalau dia itu
mengenalku?” Tanyaku lagi.
“Tentu saja dia mengenalmu. Bahkan dia tau
banyak tentanmu.” Jawab Taeyeon eonnie.
“Bagaimana bisa eonnie?” Tanyaku bingung.
“Dia adalah sahabat Eunhyuk oppa, dia
mengenalmu karena cerita Eunhyuk oppa, Sica.” Jelas Taeyeon eonnie padaku.
“Jinjja? Siapa namanya?” Tanyaku penasaran.
“Donghae, Lee Dong Hae.”
“Tapi kenapa Eunhyuk oppa tidak pernah
bercerita apa apa tentangnya padaku?” Tanya ku lagi.
“Entahlah, aku juga tidak tau.” Jawab Taeyeon
eonnie.
~15101986~
Aku duduk di hadapan kaca dan meja riasku.
Aku menatap diriku yang ada di hadapanku. Aku merasa betapa menyedihkannya aku.
Dulu saat SMA Eunhyuk oppa sangat
mencintaiku, berulang kali dia ungkapkan perasaannya padaku, tapi sekalipun aku
tak pernah menjawabnya. Dia tak pernah menyerah walaupun aku terus menggantung perasaannya.
Dulu dia sering mengajakku ke kantin bersama saat jam istirahat.
Jujur, sebenarnya aku juga sangat
mencintainya. Tapi karena aku tau kalau aku akan pergi dalam waktu dekat, aku
jadi takut menyakitinya.
~FLASHBACK~
Di café langganan kami ber-6. Aku duduk
menunggu kedatangan 5 orang yang sangat aku sayangi. Aku masih saja berfikir, bagaimana caranya
untuk mengatan semuanya pada mereka. Aku takut mereka marah padaku.
“ Sica,” Panggil dua sejoli yang juga dua
sahabatku. Siwon oppa dan Tiffany eonnie.
“ Oppa, eonnie, duduklah,” Ucapku.
“Ada apa kau meminta kumpul di sini? Siang
hari pula, biasanya kan kalau kau yang minta selalu kumpul malam hari.” Tanya
siwon oppa, sambil menatapku bingung.
“Ya, kenapa café ini sepi sekali?” Tanya
Tiffany eonnie.
“Tadi aku sudah menyewanya pada Kangin
ahjussi.” Jawabku masih dengan kebingungan yang memenuhi isi otakku.
“MWO?” Teriak Siwon oppa dan Tiffany eonnie
kompak.
“Kau ini hanya seorang anak SMA, bagaimana
bisa menyewa café sebesar ini? Berapa lama kau menabung untuk menyewa ini
semua? Kau memang gila Sica?” Tanya Siwon oppa yang terlihat bingung. Sedangkan
Tiffany eonnie hanya mengagukkan kepalanya, membenarkan pertanyaan Siwon oppa.
“Oppa, eonnie, apa kalian tidak tau? Kangin
ahjussi itu adalah adik appaku.” Jawabku. “ Tentu saja aku bisa menyewa café
ini dengan murah, bahkan jika aku ingin gratispun bisa.” Tambahku pada mereka .
“Owwhhh…” Ucap mereka kompak.
KLING.. KLING…
Bel pintu masuk berbunyi, dan itu berarti ada
yang datang. Dia Eunhyuk oppa. Dia berjalan menghampiri meja tempat aku, Siwon
oppa dan Tiffany eonnie duduk.
“Di depan tadi aku melihat ada tulisan close,
tapi karena aku melihat kalian ada di dalam maka aku masuk. Apa ini tidak apa
apa?” Tanya Eunhyuk oppa.
“Tak apa oppa, duduklah”
Ucapku sambil menupuk kursi yang ada di sampingku, mengisyaratkan bahwa dia
harus duduk di sampingku. Eunhyuk oppa pun duduk di sampingku. Perasaanku
semakin gugup. Sekarang hanya tinggal dua orang lagi yang belum datang. Taeyeon
eonnie dan Leeteuk oppa.
“Ada apa Sica?” Tanya Eunhyuk oppa sambil
memandangku.
“ Nanti akan ku beri tau jika kita sudah
lengkap.” Jawabku. Kali ini aku merasa sangat tegang. Otakku masih berusaha
mencari kalimat yang tepat untuk mengungkapkan apa yang ingin aku sampaikan
hari ini.
“ Sudah lengkap? Maksudmu?” Tanya Eunhyuk
oppa bingung.
“Maksudnya kita harus menunggu Taeyeon eonnie
dan Leeteuk oppa dulu.” Jelas Tiffany eonnie.
KLING.. KLING…
Bel pintu kembali berbunyi, dan itu berarti
Taeyeon eonnie sudah datang dan benar saja dia datang dengan Leeteuk oppa.
“Aku datang!!” Teriak Taeyeon eonnie. Sudah
menjadi kebiasaannya setiap berkumpul pasti selalu mengucapkam kalimat itu saat
datang.
Kami semua sudah duduk di meja yang sama.
Tapi aku hanya diam, aku benar benar gugup. Aku terus mengepalkan kedua
tanganku sambil tertunduk.
Tiba tiba Eunhyuk oopa memegang tanganku. “Apa
yang ingin kau katakan Sica??” Tanya Eunhyuk oppa.
Aku mengankat kepalaku, melihat ke arah Eunhyuk
oppa. Aku dapat merasakan kalau dia sedang menyuruhku untuk berbicara. Aku
alihan pandanganku menghadap 4 sahabatku yang lain.
“Aku ingin pamit sama kalian semua.” Ucapku
memecah keheningan yang aku buat.
“Memangnya kau mau pergi kemana?” Tanya Leeteuk
oppa.
“Aku harus pindah ke Los Angel dan mungkin
tidak akan ketemu dengan kalian untuk satu setengah tahun kedepan, sampai aku
lulus SMA.” Jawabku smbil tertuduk. Dan tanpa aku sadari air mataku terjatuh
begitu saja.
“Kenapa harus pindah?” Tanya Taeyeon eonnie.
Aku angkat kembali kepalaku, aku dapat melihat kalau Taeyeon eonnie dan Tiffany
eonnie sudah meneteskan air matanya.
“Aku harus melakukannya eonnie, karena appaku
di pindah tugaskan di Los Angel.” Jawabku. Tayeon eonnie hanya bisa menangis
mendengar jawabanku, sedangkan Tiffany eonnie hanya bisa menangis dipelukan
Siwon oppa dan tak dapat berkata apapun.
“Sudahlah, hentikan tangisanmu itu Yeonie.”
Pinta Leeteuk oppa sambil megusap air mata Taeyeon eonnie.
Aku menoleh ke arah Eunhyuk oppa, dia hanya
terdiam, tidak mengatakan apapun dan hanya memperhatiakan apa yang terjadi di
sana.
“Oppa,” Ucapku sambil memegang tangan Eunhyuk
oppa. “Mianhae.” Lanjutku.
“Kenapa harus minta maaf?” Tanya Eunhyuk
oppa.
“Mian karena aku tidak pernah menjawab
pertanyaanmu…” Ucapku terputus.
“ Tak apa Sica”
“Aku janji padamu akan menjawabnya nanti saat
aku kembali. Aku janji oppa.” Setelah itu tangisanku semakin menjadi jadi.
Eunhyuk oppa hanya dapat memelukku, dan mengelus rambutku lembut.
“ Hentikan tangisanmu Sica.” Pinta Eunhyuk
oppa.
“Saranghaeyo oppa.” Ucapku lirih, namun aku
yakin Eunhyuk oppa mendengarnya karena dia menjawab perkataanku itu.
“Nado saranghaeyo Sica” Ucapnya lirih, dan
itu terdengar sangat indah di telingaku.
Hari itu adalah hari terakhirku bersama
mereka sebelum aku berangkat ka Los Angel. Hari itu adalah hari yang indah
sekaligus buruk untukku. Ada dua
perasaan yang dominan di dalam hatiku hari itu, dan itu adalah senang dan
sedih.
~FLASHBACK
END~
Kini aku sudah kembali ke Seoul, tapi rupanya
semua sudah berubah. Sekarang orang aku cintai sudah tidak ada. Dia sudah pergi
untuk selamanya meninggalkan aku dan yang lain. Sebenarnya dia pergi sudah lama
sekita 9 bulan yang lalu, tapi aku baru bisa datang ke Seoul seminggu yang
lalu.
~15101986~
Aku duduk di kursi yang dulu pernah aku
duduki bersama Eunhyuk oppa. Aku tidak memesan apapun dan hanya duduk memandang
jendela sambil mambayangkan wajah
Eunhyuk oppa.
“Mianhae jika aku mengganggumu, dari tadi ku
perhatikan kau hanya duduk sendiri sambil memandang jendela, apa kau sedang
menunggu seseorang?” Tanya seorang namja yang aku kenal. Dia Donghae oppa.
Orang yang waktu itu diceritakan Taeyeon eonnie
“Aniyo, aku tidak sedang menunggu siapapun” Jawabku
sambil menatap namja tampan yang sedang berdiri di hadapanku.
“Kalau begitu apa kau tidak ingin memesan?”
Tanya nya lagi
“O. mian tadi aku lupa untuk memesan, kalau
begitu aku pesan …” kata kataku terputus.
“Jus apel mix jeruk kan?” Tanyanya
mengagetkanku. Ternyata Eunhyuk oppa memang banyak menceritakan tentangku
padanya .
“Ne,” Jawabku.
“Kalau begitu tunggulah sebentar.” Pintannya.
Aku kembali memandang jendela dan berusaha
mengembalikan bayangan Eunhyuk oppa ke otakku. Tapi tidak lama namja bernama
Donghae itu kembali mengantarkan pesananku.
“Silahkan,” Ucapnya
“Ne, gomawo.” Ucapku sambil sedikit
membungkuk.
“Jessica-ah boleh aku duduk di sini?” Tanya
namja itu padaku.
“Ne, silahkan.” Jawabku sambil melihatnya
Sesaat keadaan di antara kami sangat hening,
tapi kemudian Donghae oppa memulai pembicaraan “Mianhae Jessica-ah, aku ingin
bertanya sesuatu boleh?” Tanya Donghae oppa.
“Ne, mwo??” Tanyaku balik.
“Apa kau masih mencintai Hyukie ??” Tanya
Donghae oppa padaku, aku jadi berpikir sedekat apa sebenarnya hubungan Eunhyuk
oppa dengan Donghae oppa sampai sampai Donghae oppa memanggilnya dengan sebutan
‘Hyukie’.
“Ne, aku masih sangat mencintainya.” Jawabku
yakin.
“Sayang sekali.” Gumam Donghae oppa
“Kenapa memangnya??” Tanya ku bingung.
“Aniyo, luapakan saja.” Ucapnya berdiri “Aku
kembali ke meja kasir dulu ya Jessica-ah.” Dia berbalik berjalan menuju
tempatnya bekerja. Tapi baru beberapa langkah dia berjalan dia membalikan tubuhnya
dan berkata. “Mungkin kita sudah saling tau siapa nama kita, tapi bolehkah kita
berkenalan secara resmi?” Sambil menjulurkan tangannya.
“Ne, Jessica Jung immida, bangapseumnida.”
Ucapku sambil menyambut tangannya.
“Lee Donghae immida, gwaenchanayo.” Ucapnya.
“Donghae oppa ?” Panggilku pada namja yang
baru saja hendak meninggalkan aku itu.
“Nde?” Jawabnya, seraya berbalik menghadap ke
arahku.
“Tolong jangan panggil aku Jessica lagi, cukup dengan
Sica” Pintaku.
“Baiklah, jika kau yang meminta.” Jawabnya
dan kemudian membaliakn tubuhnya berjalan menuju tempat asalnya. Maksudku
kembali ke meja kasir.
Aku kembali menatap jendela dan berusaha lagi
mengembalikan bayangan Eunhyuk oppa. Tapi ternyata sekarang yang aku pikirkan
adalah Donghae oppa. ‘Aish apa yang
sedang aku pikirkan sih? Kenapa sekarang jadi Donghae oppa yang aku pikirkan?
Kau ini bagaimana sih Sica?’ batinku berbicara.
Hari beranjak gelap. Jam di tangan kiriku
menujukan pukul 07;30 p.m, tapi aku masih ingin tetap di café ini, entahlah apa
yang ingin aku lakukan tapi aku merasa nyaman jika berada di dalam café ini.
“Sica, apa kau tida ingin pulang? Tadi appamu
menelfonku, dan bertanya apa kau ada di sini, sepertinya appa dan eommamu
menghawatirkanmu.” Ucap Kangin ahjussi .
“Baiklah ahjussi aku akan pulang.” Jawabku
berdiri dan berajalan menuju pintu keluar café itu. Tidak lupa saat melewati
meja kasir aku menyapa Donghae oppa . “Dasibwayo, Donghae oppa.” Ucapku sambil
sedikit membungkukan tubuhku.
Donghae oppa tidak menjawab sapaanku, dia
hanya menundukan kepalanya dan kemudian tersenyum manis padaku.
~15101986~
“Yeoboseyo” Ucapku saat mengankat telfon dari
Taeyeon eonnie.
“Kau sudah siap Sica?” Tanya Taeyeon eonnie
dari sebrang sana.
“Siap untuk apa eonnie?” Tanyaku bingung.
“Kalau belum siap, maka bersiaplah Sica,
karena sebentar lagi aku akan menjemputmu.” Ucapnya dengan penuh semangat.
“Baiklah eonnie, kalau begitu aku matikan telfonnya,
aku akan bersiap siap.”
BIIP
Aku matikan sambunganku dengan Taeyeon
eonnie. Aku bergegas masuk kamar mandi dan setelah itu aku merias wajahku. Aku
ingin terlihat cantik hari ini. Entahlah untuk apa, tapi aku tidak ingin
bersedih lagi. Aku ingin bahagia demi Eunhyuk
oppa.
Ting.. Tong .. Ting .. Tong
Aku keluar dari kamarku, dan kemudian
berjalan menuju pintu yang tadi belnya berbunyi.
“Aku datang.” Ucap Taeyeon eonnie.
“Ayo masuk eonnie” Ajakku padanya
“Aniyo, kau ambil saja tasmu, kita harus
langsung pergi.”
“Baiklah.” Aku berjalan menuju kamarku
kemudian mengambil tasku dan keluar lagi menghampiri Taeyeon eonnie.
“Tunggu sebentar eonnie.” Pintaku pada Taeyeon
eonnie. Aku kembali masuk kedalam rumah dan menghampiri eomma di dapur. “Eomma,
aku akan pergi bersama Taeyeon eonnie, jadi jangan khawatirkan aku lagi” Ucapku
pada eommaku yang paling aku cintai itu.
“Ne, hati hati yaa sayang.” Pesan eomma
padaku.
“Pasti eomma.” Jawabku. Aku berjalan keluar
pagar dan betapa terkejutnya aku saat melihat sahabatku semuanya sudah berkumpul
dan ditambah lagi dengan satu orang namja yang sekarang sudah menjadi chinguku.
“Ada apa ini eonnie, apa kita akan pergi berwisata?”
Tanyaku bingung.
“Aniyo, kita akan berkunjung ketempat
Eunhyuk oppa. Ayo masuk “ Jawab eonnie
seraya menarik tanganku masuk ke dalam mobil yang tak ku ketahui siapa
pemiliknya.
“Kalian jalan di depan yaa?” Pinta Siwon
oppa. Seraya pergi entah kemana. Mungkin dia naik mobil yang berbeda.
Aku duduk di jok belakang begitu pula dengan
Taeyeon eonnie. Sedangkan yang menyeti mobil adalah Leteuk oppa, dan yang duduk
di samping Leeteuk oppa adalah Donghae oppa. Awalnya aku bingung kenapa ada
Donghae oppa disini. Tapi setelah aku pikir pikir ulang, aku ingat bahwa Donghae
oppa adalah sahabat dari Eunhyuk oppa
jadi tidak ada salahnya jika dia ikut.
Kami semua sampai di sebuah bukit kecil
tempat dimana gundukan yang beberapa hari lalu aku datangi berdua dengan
Taeyeon eonnie.
Kali ini Tiffany eonnie lah yang meletakan
sebuah buklet Bunga Lili, dan Donghae oppa yang menuangkan segelas arak dan
meletakannya pada batu yang ada di ujung gundukan itu. Siwon oppa, Leeteuk oppa dan Taeyeon eonnie hanya diam
sadang aku.. aku hanya diam dan tersenyum memandang batu yang bertuliskan nama
asli dari Eunhyuk oppa.
‘Oppa kali
ini aku datang dengan senyuman di wajahku, aku harap oppa sudah tidak marah
padaku,owh iya oppa aku hanya ingin kau tau sebenarnya dari dulu aku ingin kau
menjadi namjachinguku. Tapi ternyata tidak bisa ya? Tak apalah oppa,,, oppa
jika nanti aku mendapatkan namjachingu yang baru aku harap oppa tidak akan
marah padak,. dan aku harap oppa mau memberikan
kami restu.’ Ucapku
dalam hati.
“Sica, apa kau tak ingin menyapanya lagi?”
Tanya Taeyeon eonnie.
“Aniyo eonnie, aku akan menyapanya.” Jawabku.
Aku berjalan mendekati batu yang bertuliskan nama Lee Hyuk Jae. Aku ngecup batu
itu dengan senyuman dihatiku.
Kami kembali menuju mobil yang terpakir
dibawah bukit.
“Kami duluan ya.” Pamit Siwon oppa dan
Tiffany eonnie. Mereka pergi dengan mobil yang berbeda dengan aku, Taeyeon
eonnie, Leeteuk oppa dan Donghae oppa.
“Kau pulang dengan Donghae oppa ya?” pinta
Taeyeon eonnie.
“Wae?” Tanya ku.
“Aku dan Leeteuk oppa harus pergi ke sebuah
tempat sekarang juga.” Jelas Taeyeon eonnie.
“Tapi dengan apa nanti kami pulang?” Tanya ku
kesal
“Tenang saja Sica, Donghae membawa mobilnya.”
Jawab Leeteuk oppa.
“Hah??” Gumamku
“Sudah ya, dagh Sica sayang.” Ucap Taeyeon
eonnie saraya berlalu meninggalkan aku dan Donghae oppa berdua.
Aku memandang sinis ke arah Donghae oppa. “Pasti
ini sudah di rencanakan, iyakan oppa?” Bentak ku pada Donghae oppa. Donghae
oppa hanya menunduk terdiam. Sesaat aku jadi merasa bersalah karena
membentaknya.
“Mianhae Sica.” Kata kata itu keluar dari
Donghae oppa. “Mianhae,” Ucapnya mengulangi kata maaf itu.
“Kenapa oppa harus minta maaf, aku tau ini
bukan rencana oppa, tapi yang membuatku sebal, kenapa oppa setuju dengan
rencana ini.” Ucapku menjelaskan.
“Aku minta maaf atas nama Hyukie.” Aku kaget
mendengar kalimat terakhir itu, aku menatap Donghae oppa berharap dia akan
melanjutkan kalimatnya tadi.
“Sebelum Hyukie pergi dia berkata pada kami,
maksudku aku, Leeteuk hyung, Siwon, Taeyeon dan Tiffany. Dia berkata bahwa kami
tidak boleh membuatmu bersedih. Dia juga mengatakan padaku kalau aku harus
melakukan sesuatu…” Kalimat Donghae oppa terhenti. Aku penasaran pada
kelanjutan kalimat itu dan menunggu Donghae oppa melanjutkannya. Tapi terlalu
lama.
“Mwo? Lanjukan ceritanya oppa!” Pintaku.
“Aku takut kau marah jika aku lanjutkan” Ucapnya
beralasan.
“Lanjutkan oppa!” Titahku pada Donghae oppa.
“Dia menyuruhku untuk menggantikannya di
matamu.” Jawab Donghae oppa. Jawaban itu benar benar membuatku muak, ingin
rasanya aku membentak Donghae oppa lagi, tapi niat itu aku urungkan, dan aku
hanya menbalikan badanku berjalan menjauh darinya.
“Kau jangan bercanda oppa, tidak mungkin
Eunhyuk oppa menyurumu untuk menjadi
penggantinya.” Ucapku sambil berjalan pelan mencari mobil yang mungkin saja itu
milik Donghae oppa.
“Sudah kuduga kau tidak akan percaya, bahkan
mungkin sekarang kau merasa muak atas apa yang aku katakan ini.” Ucap Donghae
oppa.
“Sudahlah oppa, ayo kita ke mobilmu, aku
ingin pulang.” Pintaku
“Sica,” aku tersentak kaget saat mendengar
namaku dipanggil. Bukan karena namaku dipanggil tapi karena suara yang
memanggil namaku itu. Suara itu sama persis seperti suara Eunhyuk oppa. Aku menoleh kebelakang, tapi yang aku
lihat hanya Donghae oppa.
“Kau mencariku Sica?” ucap suara itu lagi,
dan aku yakin suara itu berasal dari Donghae oppa. Aku terus memperhatikan
Donghae oppa, dia menatapku dengan tatapan yang tak asing bagiku. Tatapan milik
Eunhyuk oppa.
“Kau harus percaya pada apa yang dikatahan
oleh Donghae, Sica.” Ucap Donghae oppa seraya berjalan mendekati aku yang
berdiri terpaku. Aku merasa bukan Donghae oppa yang berbicara, melaikan
Eunhyuk oppa. Tanganku mulai bergetar,
kebiasaanku saat gugup.
“Jangan takut Sica, aku tidak akan marah jika
Donghae yang menggantikan aku” Lanjut namja yang sekarang berada tidak jauh
dariku. Aku tidak tau siapa yang sebenarnya ada didalam tubuh Donghae oppa.
“Kau kenapa Sica? Kau tidak rindu padaku,
kenapa kau tidak memelukku?” Kali ini aku merasa yang berbicara itu benar benar
Eunhyuk oppa.
Aku berlari kecil menghampiri tubuh Donghae
oppa yang didalamnya terdapat jiwa Eunhyuk
oppa. Aku peluk erat tubuh namja yang didalamnya terdapat jiwa Eunhyuk
oppa. Aku menangis di pundak namja itu.
“Ya!! Sica kau membuat pakaian Donghae basah
karena air matamu itu. Hentiakn tangisan itu, kau akan terlihat jelek jika
matamu bengkak.” Ledek Eunhyuk oppa.
Sambil terus mengelus rambutku dengan lembut. Aku merasa sangat nyaman dalam
posisi ini dan tidak ingin lepas dari
pelukan Eunhyuk oppa.
“Jangan,, jangan pergi lagi oppa” pintaku
pada Eunhyuk oppa.
“Tidak bisa Sica, aku harus pergi. Aku harus
kembali lagi nanti.” Jawab Eunhyuk oppa.
“Tapi kau tenang saja, aku akan selalu ada didekatmu. Asalkan kau….” Kalimat
Eunhyuk oppa terputus
“Asalkan apa?” Tanya ku penasaran.
“Asalkan kau bersama dengan Donghae” Jawab
Eunhyuk oppa.
“Oppa jangan bercanda. Aku masih sangat
mencintaimu, jadi tidak mungkin mencintai Donghae oppa.” Jawabku kesal.
“Kau harus menganggapnya penggantiku, maka
kau akan bisa mencintainya, lagi pula aku rasa kau memang sudah mulai suka
dengan pemilik tubuh ini.” Jelas Eunhyuk oppa.
“Maksud oppa apa?” Tanyaku bingung.
“Kau akan mengerti nanti Sica.” Jawab Eunhyuk
oppa.”Sekarang aku harus pergi lagi Sica, berjanjilah padaku kau akan berusaha
untuk mencintai Donghae, karena hanya dengan begitu aku bisa merasakan cintamu
untukku. Berjanjilah Sica.” Pinta Eunhyuk oppa padaku. Aku hanya mengangukkan
kepalaku lemah, dan untuk terakhir kalinya Eunhyuk oppa mencium keningku
lembut.
“Aku pergi Sica.” Pamit Eunhyuk oppa. Aku
hanya menatap tubuh milik Donghae oppa yang kemudian tiba tiba saja oleng. Dengan reflek aku menghampiri Donghae oppa,
membantunya berdiri.
“Kau sekarang percaya Sica?” Tanya Donghae
oppa. Aku hanya menganguk lemah. “Kalau begitu apa kau mau menjadikan aku
namjachingumu?” Tanya Donghae oppa lagi. Tapi kali ini pertanyaannya membuatku
tercengan.
“Oppa, apa harus secepat ini?” Tanyaku ragu.
Seraya melepaskan tanganku dari pegangan Donghae oppa, dan itu membuatnya oleng
kembali. Tapi nampaknya dia sudah bisa menyeimbangkan tubuhnya.
“Bukankah kau berjanji akan memberikan
jawabanmu setelah kau kembali dari Los Angel?” Tanya Donghae oppa berbalik.
Aku berpikir sejenak dan kemudian mengangukan
kepalaku. Menandakan aku menerina cinta dari dua namja yang bersahabat pada
waktu yang bersamaan. Donghae oppa tersenyum sambil memandangku dan kemudian
memelukku. Aku merasa nyaman sekali, pelukan ini rasanya sama seperti saat tadi aku dipeluk oleh
Eunhyuk oppa. Setelah itu kami kembali ke café favorite kami dengan menggunakan
mobil Donghae oppa.
~15101986~
~Sebulan Kemudian~
KLING.. KLING…
Bel pintu café favoriteku berbunyi saat aku
memasukinya.
“Sica, bukan kah kau bilang hari ini
pelajaranmu penuh?” Tanya namjachinguku yang tampan dari balik meja kasir.
“Hehe…. Aku berbohong oppa, tadinya aku malas
bertemu denganmu, tapi ternyata aku malah jadi kangen padamu.” Jawabku
beralasan.
Donghae oppa keluar dari meja kasir
membawakan aku minuman kesukaanku. Jus apel mix jeruk. Aku meminumnya sambil
tersenyum dan melirik Donghae oppa. “Wah, segarnya” Ucapku.
“Jadi, sekarang kau berani berbohong padaku?”
Tanya Donghae oppa sambil mengacak acak rambutku lembut.
Aku hanya tertawa melihat ekspresi marah dari
namjachinguku itu. Ekspresinya juga tidak jauh berbeda dengan ekspresi Eunhyuk
oppa saat marah dulu, dan itu membuatku merasa senang. Senang karena aku sekarang
dijaga oleh dua orang yang aku cintai.
Kini aku merasakan kebahagianku, kebahagian
yang sudah aku tunda hampir 3 tahun. Bahkan aku mendapatkan bonus karena aku
dapat merasakan cinta dari dua namja sekaligus. Cinta dari Eunhyuk oppa yang
dititipkan kepada Donghae oppa dan cinta dari Donghae oppa itu sendiri. Betapa
beruntungnya aku dan bukankah itu hebat??
THE END
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
28 Mei 2012 pukul 23.52
tragis... sampe sekarang blom ada yang komen...
24 September 2013 pukul 23.46
nae pernah baca ff ini di fp chingu..semua sama dari cast sampe cerita...ini chingu yg ngikutin?apa adminnya yg ngikutin?apa yg bagiin chingu juga?
24 September 2013 pukul 23.46
nae pernah baca ff ini di fp chingu..semua sama dari cast sampe cerita...ini chingu yg ngikutin?apa adminnya yg ngikutin?apa yg bagiin chingu juga?